Senin, 15 Agustus 2011

kajain kemuhammadiyaan

A. Identitas Perjuangan Muhammadiyah

Identitas persyarikatan Muhammadiyah, sebagaimana yang tercantum dalam anggaran dasar Muhammadiyah pasal 1 ayat 1 dinyatakan sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Berakidah Islam dan bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah. Namun demikian, dilihat dari pemikiran dan pengamalan keagamaan, Muhammadiyah tidak hanya dikenal sebagai gerakan Islam dan dakwah, tetapi juga sebagai gerakan Tajdid. oleh karena itu identitas perjuangan Muhammadiyah disebut sebagai gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid. Ketiga identitas tersebut akan dibahas dalam paparan berikut:



Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam

Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan kepada prinsip-prinsip ajaran Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islam-lah ajaran yang mampu mengatur tata kehidupan manusia yang dapat membawa pada kesejahteraan hidup didunia dan diakherat pada beberapa firman Alloh antara lain sebagai berikut:

19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS: Ali-Imron;19)


[189] Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran. Dan

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi (QS: Ali-Imron;85) . Dan dalam ayat Nya yang lain



3. …………..Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. …………...(QS: Al Maidah ayat-3)



Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Amar Ma’ruf nahi Munkar

Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan keyakinan, Muhammadiyah melakukan dakwah islam, yaitu seruan dan ajakan kepada seluruh ummat manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Dakwah ini dilakukan melalui amar ma’ruf nahi munkar, dengan hikmah kebijaksanaan, yang mengacu antara lain pada ayat-ayat berikut:

104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS:Ali_Imron; 104)

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. Dan dalam ayatNya

รถ 110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. ………………...(QS:Ali_Imron; 110)



125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.



[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.(QS: An-Nahl;125)



Sasaran dakwah Muhammadiyah ditujukan kepada perseorangan dan masyarakat. Dakwah untuk perseorangan ditujukan kepada orang yang telah beragama Islam (bersifat pemurnian) dan yang belum beragama Islam (bersifat seruan dan ajakan untk memeluk agama Islam). Sedangkan dakwah untuk masyarakat dilakukan dalam rangka perbaikan hidup, bimbingan serta peringatan untuk selalu melakukan yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar.





Muhammadiyah sebagai gerakat Tajdid

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan tajdid karena Muhammadiyah selalu berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran dan pengamalan keagamaan dalam rangka pemurnian dalam bidang akidah dan ibadah yang disesuaikan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Disamping itu Muhammadiyah selalu berusaha untuk melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan, yang disesuaikan dengan kemajuan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip islam. Hal ini dilakukan Muhammadiyah karena memahami pesan yang tersirat dalam firman Alloh berikut:



11. ……….. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. ………….(QS:Ara’d;11)


[768] Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.



Demikian semoga bermanfaat, subhanakallohuma asyhaduala illaha ila anta astaghfiruka wa’atubu ilaik, semoga bermanfaat

Fastabuqul Khoirot

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi wabarokatuh,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar